Kamis, 16 Januari 2014

Laporan Kimia tentang Pengujian Larutan melalui indikator Kertas Lakmus dan Indikator Universal


1.       Judul Percobaan
Pungujian sifat larutan dengan Indikator Kertas Lakmus dan Indikator Universal

2.       Tujuan Percobaan :
 Percobaan ini bertujuan untuk Mengamati perubahan – perubahan warna indikator pada larutan Asam Basa.

3.       Dasar Teori
Asam, Basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa masam dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau basa suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.

a)      Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+. 
Sifat-sifat asam diantaranya adalah : 
1.      Terasa masam
2.      Terionisasi menghasilkan ion H+
3.      Memiliki rentang pH 0-6,9
4.      Memerahkan lakmus biru
b)      Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah :
1.      Terasa pahit dan licin.
2.      Terionisasi menghasilkan ion OH-
3.      Memiliki rentang pH 7,1-14
4.      membirukan lakmus merah


Pengenalan asam basa dapat dilakukan dengan menggunakan larutan indikator asam dan basa. Indikator asam dan basa adalah zat yang dapat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Melalui perbedaan warna tersebut akhirnya dapat diperkirakan kisaran pH suatu larutan. Trayek perubahan warna adalah batasan pH dimana terjadi perubahan warna indikator. Salah satu indikator yang umum digunakan dalam pengujian larutan asam dan basa adalah kertas lakmus dan Indikator Universal. Kertas lakmus terdiri dari 2 warna yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Jika larutan bersifat asam, maka kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah tidak akan berubah warna (tetap berwarna merah). Jika suatu larutan bersifat basa, maka kertas lakmus biru tidak akan berubah warna (tetap biru) sedangkan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Namun jika tidak terjadi perubahan warna kertas lakmus (lakmus biru tetap biru dan lakmus merah tetap merah) maka larutan tersebut bersifat netral.
Indikator Universal adalah alat untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan melalui media kertas yan dapat berubah warna tergantung pada tingkat pH larutan. Hasil dari penukuran dari pada kertas tersebut kemudian dapat dicocokan dengan peta warna pada bagian luar tempat kemasan indikator kertas tersebut.
Pada praktikum kali ini, terdapat 5  larutan yang akan diuji, yaitu : larutan kopi, jeruk nipis, revanol, yogurt, dan Larutan Nutribost
.




4.      Alat dan bahan

c)      Alat
No.
Alat
Jumlah
1
Gelas Kimia
1
2
Tisu
secukupnya
3
Kertas Indikator pH universal
2
4
Kertas Lakmus Merah
5
5
Kertas Lakmus Biru
5

d)     Bahan
No.
Alat
Jumlah

Larutan Kopi
200 mL

Larutan Jeruk Nipis
200 mL

Rivanol
secukupnya

Larutan Yogurt
200 mL

Nutribost
200 mL

5.      Prosedur Kerja
a)      Menyiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan


b)      Menyediakan Gelas Kimia yang telah dibersihkan dan Menuangkan ±50mL Larutan secara bergantian. Dimulai dari Larutan Pertama dan seterusnya.

c)      Membasahi kertas Lakmus Merah dan Biru kedalam Larutan. Menunggu sekitar 3-5 detik untuk mengamati jika terjadi perubahan warna pada larutan. Kemudian Menentukkan sifat larutan menurut perubahan warna pada masing-masing kertas lakmus. Kemudian mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan



d)     Membasahi kertas Indikator pH (universal) pada Larutan. Menunggu sekitar 3-8 detik. Untuk mengamati jika terjadi perubahan warna pada masing-masing kertas indikator Universal. Kemudian mencocokan dan mengamati tingkat pH menurut kecocokan warna pada opsi yang dengan peta warna yang terdapat pada kotak kemasan indikator. Mencatat hasil Pengamatan tersebut pada tabel pengamatan.
(catatan: membersihkan gelas kimia pada air besih dan mengeringkannya menggunakan tisu)




e)      Menggulangi langkah b sampai d untuk menguji larutan kedua hingga kelima (catatan: mengunnakan indikator universal hanya pada larutan kopi dan larutan  jeruk nipis)







6.      Tabel Pengamatan


No
Sampel
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Sifat Sampel
(asam/basa/netral)
pH menurut indikator universal
1
Yogurt
Merah
Merah
Asam
-
2
Nutribost
Merah
Merah
Asam
-
3
Larutan Jeruk Nipis
Merah
Merah
Asam
2,5
4
Rivanol
Merah
Biru
Netral
-
5
Larutan Kopi
Merah
Merah
Asam
5

Pertanyaan:
Apakah hasil pengujian denan indikator kertas lakmus dan pengujian dengan indikator universal memberikan hasil yan sejalan?.
Jawaban:
·         Sejalan, karena nilai yang ditunjukkan oleh indikator pH memberikan ambaran yang sama seperti Hasil yang ditunjukkan oleh kertas lakmus.

7.      Pembahasan
Dari praktikum yang telah kami lakukan ternyata menunjukkan 5 larutan yang telah diuji, yang bersifat asam yaitu : Larutan Kopi, Larutan Jeruk nipis, dan Nutribost. Sedangkan yang bersifat netral yaitu Rivanol.

8.      Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
Larutan yang bersifat asam dapat memerahkan kertas lakmus biru;
Larutan yang bersifat basa dapat membirukan kertas lakmus merah;
Sementara larutan yang bersifat netral tidak memberikan perubahan warna pada kertas lakmus.
 Dari kesepuluh larutan yang diuji semuanya sesuai dengan literatur yang ada.

Dari praktikum kali ini juga kami dapat mengambil pelajaran mengenai prosedur kerja ketika praktikum di laboratorium, diantaranya yaitu :
- alat yang kita gunakan ketika praktikum harus benar-benar bersih dan kering untuk meminimalisir kesalahan ketika praktikum;
- ketika mengambil sampel larutan harus hati-hati untuk mencegah terkontaminasinya larutan yang telah di ambil di plat tetes sebelumnya;
- tangan yang digunakan ketika memasukkan kertas lakmus ke dalam sampel larutan haruslah kering dan bersih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar