Hasil kali kelarutan
II. Tujuan Percobaan
Mengamati
beberapa zat yang sukar larut dalam air dan pengaruh ion sejenis terhadap
kelarutan.
III. Dasar Teori
Senyawa
yang mempunyai Ksp adalah senyawa elektrolit yang sukar larut. Sedangkan
senyawa elektrolit yang mudah larut seperti NaCl, Na2SO4, KOH, HCl, atau H2SO4
tidak mempunyai Ksp. Selain itu, senyawa yang sukar larut tetapi nonelektrolit
seperti benzena, minyak atau eter juga tidak mempunyai Ksp. Harga hasil kali
kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi
tentang kelarutan suatu senyawa tersebut dalam air. Semakin besar harga Ksp
suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut. Harga Ksp suatu zat dapat di gunakan untuk
meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung
ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Hasil kali kelarutan dalam
keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai oleh hasil kali ion
ketika kesetimbangan tercapai, sehingga hasil kali ion berbeda dengan hasil
kali kelarutan, sistem itu akan berusaha menyesuaikan dirinya sendiri, sehingga
hasil kali ion mencapai hasil kali kelarutan. Jadi, jika hasil kali ion sengaja
dibuat lebih besar dari hasil kali kelarutan mengakibatkan mengendapnya garam
padat. Dan sebaliknya, jika hasil kali ion lebih kecil dari hasil kali
kelarutan, kesetimbangan dalam sistem dicapai kembali dengan melarutnya
sebagian garam padat ke dalam larutan. Perlu diperhatikan, bahwa pengendapan
sempurna suatu elektrolit yang sangat sedikit larut adalah tak mungkin, karena
seberapa besarnya konsentrasi salah satu ion dinaikkan dengan sengaja,
konsentrasi ion lainnya tidak dikurangkan sampai nol, karena hasil kali
kelarutan merupakan nilai yang konstan. Kelarutan dari suatu garam adalah
banyaknya garam yang dapat larut dalam suatu pelarut sampai garam tersebut
tepat akan mengendap. Besarnya kelarutan dari suatu garam nilainya beragam
untuk setiap macam garam dan merupakan salah satu sifat fisis dari garam
tersebut.
IV. Alat dan
Bahan
Alat
Bahan
No.
|
Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Pipet Tetes
|
8 buah
|
2.
|
Rak Tabung Reaksi
|
1 buah
|
3.
|
Tabung Reaksi
|
5 buah
|
4.
|
Gelas Kimia 100 mL
|
8 buah
|
5
|
Gelas Ukur 10 mL
|
8 buah
|
No.
|
Alat
|
Jumlah
|
1.
|
Pipet Tetes
|
8 buah
|
2.
|
Rak Tabung Reaksi
|
1 buah
|
3.
|
Tabung Reaksi
|
5 buah
|
4.
|
Gelas Kimia 100 mL
|
8 buah
|
5
|
Gelas Ukur 10 mL
|
8 buah
|
V. Prosedur
Kerja
1.
Menyiapkan 5 tabung reaksi, memberi nomor 1-5.
2. Mengisi tabung reaksi 1 dengan
NaCl 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya 10 tetes AgNO3 0,1
M. Mengamati perubahannya.
3. Mengisi tabung reaksi 2 dengan
larutan Na2SO4 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke
dalamnya 10 tetes larutan BaCl2 0,1 M. Mengamati perubahannya
4. Mengisi tabung
reaksi 3 dengan larutan AgNO3 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke
dalamnya 10 tetes larutan K2CrO4 0,1 M. Mengamati
perubahannya.
5. Mengisi
tabung reaksi 4 dengan larutan BaCl2 0,1 M sebanyak 3 mL.
Menambahkan ke dalamnya 10 tetes larutan K2CrO4 0,1 M.
Mengamati perubahannya.
6. Mengisi tabung reaksi 5 dengan
larutan MgSO4 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya larutan
NH3 tetes demi tetes hingga larutan menjadi keruh. Kemudian
menambahkan larutan NH4Cl 0,1 M sehingga larutan menjadi bening kembali.
7. Mencatat semua hasil pengamatan
ke dalam tabel pengamatan.
VI. Tabel Hasil
Pengamatan
No.
|
Campuran
Larutan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
NaCl
+ AgNO3
|
Warna awal larutan NaCl bening,
setelah dicampurkan larutan AgNO3 warnanya menjadi keruh (terjadi
pelarutan).
|
2.
|
Na2SO4
+ BaCl3
|
Warna awal larutan Na2SO4
bening, setelah dicampurkan larutan BaCl2 warnanya menjadi keruh
(terjadi pengendapan).
|
3.
|
AgNO3
+ K2CrO4
|
Warna awal larutan AgNO3
bening, setelah dicampurkan larutan K2CrO4 warnanya
menjadi merah tua (terjadi pengendapan).
|
4.
|
BaCl2
+ K2CrO4
|
Warna awal larutan BaCl2
bening, setelag dicampurkan larutan K2CrO4 warnanya menjadi kuning
muda (terjadi pengendapan).
|
5.
|
MgSO4
+ NH3 + NH4Cl
|
Warna awal larutan MgSO4
bening, ketika dicampurkan larutan NH3 warnanya menjadi keruh,
lalu dicampurkan lagi larutan NH4Cl warnanya menjadi agak bening
(terjadi pengendapan).
|
VII. Pertanyaan
dan Jawaban
1.
Buatlah persamaan reaksi untuk semua pengamatan di atas !
2. Berdasarkan percobaan, elektrolit apa saja
yang sukar larut dalam air? Sebutkan!
3.
Berapakah harga Ksp dari elektrolit-elektrolit yang sukar larut tersebut ?
(dapat dilihat pada tabel harga Ksp yang ada pada buku pelajaran). Kemudian
jelaskan mengapa elektrolit tersebut sukar larut ?
4.
Jelaskan pengaruh inon senama yang terjadi pada tabung reaksi 5 !
Jawaban
1.
NaCl
+ AgNO3 NaNO3 + AgCl
Na2SO4 + BaCl2 NaCl + BaSO4
2AgNO3
+ K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3
BaCl2 + K2CO4 BaCrO4 + 2KCl
MgSO4 +
NH3 + NH4Cl
MgSO4 +
NH3 Mg(OH)2 + NH4OH
Pengendapan
Mg(OH)2 +
2NH4Cl MgCl2 +
NH4OH
2. Elektrolit yang sukar larut : AgCl, BaSO4, Mg (OH )2, Ag2CrO4 &
BaCrO4
3.
Ksp AgCl : 1,8
x Ag2CrO4 = 1,1
x Mg(OH)2 = 1,8 x
BaSO4 :
1,1 x BaCrO4
= 1,2 x
Elektrolit tersebut sukar larut karena
seiring dengan kecilnya Ksp akan nilai kelarutannya juga bernilai kecil. Bila
nilai kelarutannya kecil maka larutan tersebut akan sukar larut.
4. Pengaruh
ion senama dapat memperkecil kelarutan. Pada tabung reaksi 5 yaitu, Mg(OH)2
+ (NH4)2SO4 yang ditambah dengan NH4CL
yang mana adalah ion senama, bereaksi dengan elektrolit yang sukar larut yaitu
Mg(OH)2 dan kemudian memperbesar konsentrasi NH4+.
Dikarenakan konsentrasi NH4+ semakin bertambah, kelarutan semakin kecil.
Yang menyebabkan terjadinya endapan yang lebih banyak pada campuran larutan tersebut saat
didiamkan.
VIII. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat pada tabung reaksi 1
yang terisi campuran larutan NaCl dan AgNO3 mengalami perubahan
warna dari bening menjadi putih, terbentuk endapan berwarna abu-abu dan sukar
larut. Pada tabung reaksi 2 yang terisi campuran larutan Na2SO4
dan BaCl2 mengalami perubahan warna dari bening menjadi putih,
terbentuk endapan berwarna putih dan sukar larut. Pada tabung reaksi 3 yang
terisi campuran larutan AgNO3 dan K2CrO4
mengalami perubahan warna dari bening menjadi kuning kemerahan, terbentuk
endapan berwarna merah tua dan sukar larut. Pada tabung reaksi 4 yang terisi
campuran larutan BaCl2 dan K2CrO4 mengalami
perubahan warna dari bening menjadi putih kekuningan, terbentuk endapan
berwarna kuning muda dan sukar larut. Dan tabung reaksi 5 yang terisi campuran
larutan MgSO4, NH3 dan NH4Cl warna awalnya
bening dan setelah dicampurkan NH3, larutan menjadi keruh. Dan saat
ditambahkan NH4Cl, larutan menjadi bening kembali. Sehingga larutan
ini mudah larut dan tidak terbentuk endapan.
IX. Kesimpulan
Dari
percobaan dapat disimpulkan larutan yg mengendap
AgNO3
+ NaCl ; Na2SO4 + BaCl2 ; BaCl2 + K2CrO4
; AgNO3
+ K2CrO4
Dan
larutan tersebut sukar larut dalam air sedangkan larutan yang tidak mengendap
Mg(OH)2 + (NH4)2SO4
yang ditambah dengan larutan NH4CL adalah
ion sejenis yang berpengaruh pada hasil kali kelarutan. Akan tetapi,
sebagaimana halnya kesetimbangan pada umumnya ion senama tidak mempengaruhi
harga tetapan hasil kali kelarutan, selama suhu tidak berubah.